Lamongan- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Ketua Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kejari dan DPRD Lamongan. Mereka menyampaikan ketidakpuasan terhadap penanganan kasus korupsi dan kinerja pemerintah daerah setempat.
Mahasiswa ini memulai aksi dengan mendatangi kantor Kejari di Jalan Veteran Lamongan. Mereka menggelar orasi dan membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan di depan kantor Kejari Lamongan sebelum akhirnya melanjutkan aksi ke gedung DPRD Lamongan di Jalan Basuki Rahmat.
Ada beberapa poin tuntutan, termasuk penanganan kasus-kasus korupsi di Lamongan yang mereka nilai lamban. Selain korupsi, mahasiswa juga mengkritisi kinerja Pemkab Lamongan, terutama dalam pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak berjalan maksimal.
Massa mahasiswa juga menuntut Pemkab Lamongan melakukan evaluasi agar ke depan program-program yang dijalankan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Di Depan Gedung DPRD Lamongan massa ditemui Wakil Ketua DPRD Imam Fadlli. Dia tegaskan kasus-kasus dugaan korupsi yang ada di Lamongan saat ini sudah dalam penanganan aparat penegak hukum. Dia ajak mahasiswa bersama-sama mengawal proses hukum itu.
Terkait APBD tahun 2025, Imam menyebutkan bahwa APBD Lamongan sudah melalui evaluasi Gubernur Jatim dan sudah disahkan.
Usai mendengar jawaban dari Imam Fadli, massa mahasiswa kemudian membubarkan diri. Namun mereka mewanti-wanti akan kembali datang dengan jumlah massa lebih banyak jika aspirasi mereka diabaikan. Sepanjang aksi hingga bubarnya massa aksi, polisi mengawal jalannya aksi ini